Engineer

Halo kawan, saya memiliki basic seorang electrical engineer dari sebuah universitas swasta di surabaya.
Saat ini saya aktif sebagai seorang engineer di sebuah perusahaan textile di kota Solo.....
Dalam aktivitas pekerjaan saya sebagai seorang engineer selama kurang lebih 1,5 tahun disini, saya mendapat banyak pelajaran-pelajaran yang saya peroleh secara otodidak dan dengan bantuan beberapa situs di internet.
Internet merupakan andalan saya ketika tidak ada lagi informan yang dapat memberikan saya solusi untuk memecahkan masalah-masalah di tempat saya bekerja......
Pada page blog saya ini, saya akan share mengenai dunia electrical engineer......

"Pada saat saya masih kuliah, dosen saya pernah mengatakan bahwa S1 teknik elektro ditujukan untuk desain barang elektronik jadi jangan kaget bila dalam bekerja kelak untuk pertama kali di pabrik Anda akan merasa bodoh untuk mengatasi masalah di Pabrik....dan Anda akan melihat bahwa para STM dan D3 akan lebih mahir daripada Anda ketika di lapangan... "
Saya mengalami apa yang dosen saya katakan diatas, pada awal saya bekerja di elektrik, saya tidak tau harus mulai darimana, apa yang harus dikerjakan dan lain halnya..... karena minimnya bimbingan di tempat saya bekerja.... Hal ini disebabkan jumlah orang elektrik ditempat saya bekerja juga minim......
Apabila ini juga terjadi pada Anda, maka saran saya segeralah menuju ke lokasi lapangan pabrik..... mulai kenali lingkungan lapangan Anda, kenali orang-orang disana, kemudian mulailah masuk untuk action dengan menanyakan kepada orang-orang lapangan apa masalah yang mereka temui di lapangan. Pastilah ada masalah.... kecuali mesin2 di pabrik tempat Anda bekerja masih baru.....:-)
Okay bagaimana menyelesaikannya.... langsung Anda baca saja manual book nya mesin yang bermasalah...saran saya ketika Anda membaca buku tersebut janganlah dibaca semua.... karena waktunya tidak akan cukup ketika Anda troubleshooting dilapangan. pertama pelajari cara kerjanya, kemudian analisalah sesuai dengan kemampuan anda, setelah analisa anda selesai segeralah cari solusi apa yang tepat untuk mengatasinya, mungkin bisa dengan merubah seting, mengganti alat part, atau lain2.
Saya banyak main dibidang inverter dan PCB2 komputer atau kontrol mesin......maka di page blog ini saya akan share kepada anda mengenai inverter.....dalam hal ini untuk driver motor......
Untuk bacaan awal tentang inverter, Anda bisa mulai dengan membaca manual book inverter di bawah ini
KLIK SAYA UNTUK DOWNLOAD MANUAL INVERTER

kemudian bacalah cara kerja inverternya,, Semua inverter memiliki cara kerja sama yaitu mengubah AC menjadi DC kemudian dari DC menjadi AC......hal ini digunakan untuk memudahkan kontrol frekuensi motor.... semakin besar frekuensi RPM motor akan naik....

Ok sekian hari ini.... halaman ini akan selalu berkelanjutan.... so nantikan selalu share file saya di page ini...
thanks all netter

Salam engineer
youhan03

berikut ini adalah copas dari teddypram's blog... thanks for share

I.Pendahuluan

Sebagai suatu bagian dari penunjang proses produksi, perbengkelan kurang diperhatikan dibanding penunjang yang lain seperti Listrik, angin, air, uap, ac, pengolahan limbah serta genset yang kebanyakan wajib atau harus ada. Maka tidak heran ada suatu pabrik atau industri yang tidak mempunyai bengkel, dan mengandalkan perbaikan atau jasa dari luar.
Banyak yang meremehkan bagian bengkel karena fungsi dan perannya tidak terlihat langsung dalam suatu proses industri dan pembahasan mengenai perbengkelan juga jarang dibahas, untuk itu kami dalam mencari bahan ataupun gambar lebih banyak dari imformasi pengalaman teman-teman, pengamatan sendiri di pabrik / industri dan ditambah sedikit dari internet dan buku.
Dalam suatu industri / pabrik besar ada bermacam-macam bengkel ,dan dibagi berdasarkan pelayanannya adalah sbb:
1. Bengkel Logam atau biasa disebut Workshop :
Berfungsi membuat atau mereparasi komponen-komponen dari logam seperi roda gigi, poros dan lain-lainnya.
2. Bengkel Sipil :
Berfungsi memperbaiki / mengerjakan pekerjaan sipil ( pertukangan ).
Contohnya: Rehabilitasi pabrik, rumah dinas, jalan-jalan dilingkungan pabrik,
sampai perbaikan peralatan komponen mesin dan furniture yang dari
kayu.
3. Bengkel Kendaraan :
Berfungsi untuk merawat dan memperbaiki kendaraan dilingkungan pabrik,
seperti kendaraan jemputan karyawan, truk angkutan dan forklift.
4. Bengkel Roll shop atau biasa disebut bagian maintenance :
Berfungsi untuk merawat, memperbaiki, dan pelumasan mesin-mesin produksi.

II.Fungsi dan Definisi.

Fungsi dan keuntungan apabila mempunyai bengkel dan dikelola sendiri adalah sebagai berikut;
1. Apabila ada masalah dimesin produksi karena part mesin rusak dapat segera ditangani sendiri dan proses produksi dapat segera berjalan kembali .(efisiensi)
2. Dengan ditangani sendiri ongkos perbaikan dapat ditekan.
3. Ketelitian ,keinginan,pengawasan,modifikasi dan lain sebagainya dapat langsung
dilihat dan dicoba.
4. Dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang didukung penuh oleh bengkel,
maka mesin dan peralatan lebih awet serta kualitas produksi tetap terjaga.

Dalam pabrik besar, bengkel menurut kami adalah suatu bagian dari industri yang bisa melayani perbaikan,perawatan dan pembuatan sparepart / mesin yang digunakan dalam proses produksi /penunjang lainnya, dengan mengunakan peralatan atau perkakas khusus.
Meskipun banyak keuntungannya, apabila dalam ingin membuat suatu bengkel di suatu pabrik harus diperhitungkan juga masalah yang lainnya, karena jangan sampai dengan modal dikeluarkan ternyata bengkel tidak efektif peralatan yang telah dibeli. Kita beli mesin gergaji yang sangat canggih sedangkan kita cuma pabrik tekstil, menurut kami sayang modal yang keluarkan karena bisa untuk modal perkakas yang lain. Atau kita beli peralatan, tapi tidak terpakai atau sangat jarang sekali dipakai. Begitu juga tempat atau ruangan harus kita sesuaikan dengan kebutuhan permintaan pelayanan bengkel nantinya.
Dalam pembahasan selanjutnya kita akan lebih banyak membahas mesin/ perkakas/alat kerja yang banyak dipakai di pabrik/ industri tekstil terutama dalam Bengkel Logam/ Workshop. Mesin yang mungkin tidak terlalu canggih tapi akan sering kita jumpai dan sangat mendukung dalam proses produksi.


III. Peralatan Kerja

Didalam suatu bengkel selain mesin atau perkakas utama, ada peralatan kerja yang sangat mendukung dalam mengerjakan suatu pekerjaan dibengkel tersebut. Peralatan kerja pendukung di perbengkelan suatu pabrik tekstil biasanya sbb:
1. Meja kerja besi, selain untuk tempat memperbaiki / menaruh barang/ part, biasa untuk meletakan ranggum / penjepit dari besi.
2. Ranggum / penjepit dari besi.
3. Palu/godam,kunci-kunci pas/ring,obeng.amplas,jangka sorong/skitmat,meteran.
4. stang tap, dan macam macam nomer mata tap. Tap digunakan untuk membuat drat/ulir pada lubang, sehingga bisa dimasuki baut, mal drat.
5. macam macam nomer mata bor, macam-macam mata bubut/pahat.
6. Lemari untuk menyimpan peralatan dan kunci-kunci.
7. coolant, cairan untuk pendinginan agar mata bubut/ bor lebih awet.
8. Penerangan yang cukup.
9. Peralatan untuk kebersihan mesin dan untuk mengumpulkan gram/ bekas bubut seperti sikat kawat sikat ijuk kecil ,lap, sapu dan lainnya.
10. meja, buku dan lainnya untuk administrasi.

IV. Perkakas Utama atau Mesin-Mesin dalam Bengkel.

Yang dimaksud dengan perkakas utama adalah suatu alat atau mesin dimana energi yang diberikan, kemudian dipergunakan untuk mendeformasikan dan memotong material ke dalam bentuk dan ukuran produk atau benda kerja sesuai dengan kehendak.
Contoh perkakas utama dalam suatu bengkel pabrik tekstil adalah:
Mesin bubut, mesin freis, mesin bor/drill, mesin skrap, mesin gergaji, mesin gurinda,mesin las dan banyak lagi. Masing-masing punya fungsi,system kerja dan keistimewaan sendiri sendiri. Dalam mengerjakan sesuatu dibengkel, sering atau hampir semua tidak tergantung pada satu perkakas / mesin saja, tapi saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Kita akan akan coba bahas satu persatu perkakas –perkakas utama tersebut.

A. Mesin Bubut/Turning/Lathe



Mesin bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja, kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak umpan ( feeding ).
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindle dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi/tuas penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda penukar bervariasi mulai jumlah 15 s/d jumlah maximum 127. Roda gigi 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk menkonversi dari ulir metrc ke ulir inchi.(drat pipa misalnya).



• Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa, sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.


Pahat mesin bubut

• Bagian-Bagian Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).

*Grinding roll padder, squeezing roll
Mesin bubut ukuran besar bisa juga untuk menggrinding dan menghaluskan roll karet padder dengan mengganti pahat bubut khusus dan amplas halus apabila padder roller celup Dying / sueezing roller mesin kanji sudah keras ( hardnessnya sudah tidak sesuai yang diinginkan ) atau tidak rata.


Mesin bubut besar untuk grinding roll, panjang total bisa mencapai 3 meter

* Selain diatas, ada juga mesin bubut khusus untuk memperbaiki crankshaft, biasanya diindustri-industri tertentu.

Gambar mesin bubut untuk crankshaft.

B. Mesin drill / Bor



Mesin drill atau bor adalah mesin untuk membuat lubang dengan memasang mata bor sesuai dengan keinginan kita, baik itu dalamnya lubang, diameter maupun variasi yang lainnya. Mesin drill /bor modern bisa juga untuk membuat tap/drat sekalian. Tapi untuk bengkel-bengkel pabrik, biasanya untuk membuat tap pakai stang tap manual.

Mata bor.

C. Mesin Freis/ mesin milling


Freis merupakan suatu proses memakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan menggunakan pahat yang diputar oleh poros spindel mesin. Pahat Freis (milling cutter) termasuk jenis pahat bersisi potong banyak (multiple point tool). Mesin Freis dari segi operasionalnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a Mesin Freis horizontal
b Mesin Freis vertical
c Mesin Freis serba guna (universal)
d Mesin Freis khusus (special purpose)
Jenis-jenis Freis tersebut diatas memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan adalah ukuran benda kerja yang dapat dikerja oleh mesin Freis.

• Prinsip Kerja Mesin Freis
Proses pemotongan (penyayatan) dilakukan dengan menggunakan pahat yang diputar oleh arbor yang berhubungan langsung dengan poros spindel mesin. Posisi pahat pada arbor dapat diatur dengan mengatur letak cincin pemisah (spacer). posisi dari poros arbor atau poros merupakan penentu dari jenis apakah mesin Freis ini, apakah jenis mesin Freis horizontal atau pun vertikal. Untuk mengerjakkan benda-benda kerja yang mempunyai bentuk yang rumit dan ukuran yang relatif besar yang tidak mungkin dikerjakan pada mesin-mesin Freis horizontal maupun vertikal maka dibuat mesin Freis khusus (special purpose).

.Bagian-Bagian Mesin Freis
Mesin ini terdiri dari badan atau kolom yang menyangga ram. Pada bagian depan kolom dipasang batang bimbing (guide) slide ways sehingga lutut (knee) yang ditumpu oleh batang ulir bergerak naik-turun secara lurus. Diatas lutut dipasang pelana (sddle) yang bergerak kemuka dan kebelakang sepanjang guide. Diatas pelana dipasangkan meja yang dapat bergerak ke kiri dan ke kanan agar lutut dapat bergerak naik turun, pelana bergerak maju mundur dan meja bergerak ke kiri dan ke kanan. Tujuan dari gerakan-gerakan pada mesin Freis untuk memenuhi gerak umpan (feeding) tetapi juga untuk memudahkan dalam menentukan posisi pahat terhadap benda kerja sebelum proses pemotongan dilakukan.

D. Mesin Skrap



Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja.

• Prinsip Kerja Mesin Scrap.
Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang pembimbing dapat dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu ram melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah menjadi gerak translasi pada ram.

• Bagian-Bagian Mesin Scrap.
Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik pada pembimbing (guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat berputar posisi ke kiri dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan posisi dudukan pahat sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur.

* Mesin skrap untuk membuat gear.
Selain mesin skrap yang diatas, ada mesin skrap khusus untuk membuat gigi pick atau gear. Dalam mesin-mesin dipabrik tekstil akan kita sering jumpai mesin yang harus mempunyai banyak cadangan change gear dengan berbagai macam jumlah giginya. Karena apabila kita mengganti konstruksi benang di spinning atau kerapatan helai benang perinchnya di weaving, semuanya dengan mengganti-ganti nomer /jumlah gigi di mesinnya. Untuk itu dipabrik tekstil besar, biasanya mempunyai mesin tersebut, apabila ada order baru yang tidak mempunyai variasi change gear/gigi, secepatnya membikin roda gigi sendiri.
Didalam mesin skrap tesebut ada tambahan asesori yang gunanya untuk membagi sudut dari titik tengah roda tiap gigi. Jadi apabila jumlah giginya sedikit, sudutnya besar, apabila giginya banyak sudutnya semakin kecil.


E. Mesin Gerinda.
Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh.


Bagian-bagian Mesin Gerinda :

1. Bagian badan mesin, yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang
kepala rumah spindle.
2. Bagian poros spindle yang merupakan bagian kritis karena harus berputar dengan kecepat-
an tinggi, juga dibebani gaya pemotongan pada batu gurindanya dari berbagai arah.

Gambar mesin gurinda
.

F. Mesin Gergaji
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut, sehingga dapat dimaklumi memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Gergaji tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana dan dalam produksi yang rendah. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang mensyaratkan ketelitian tinggi dan kapasitas yang tinggi diperlukan mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik dengan bantuan mesin. Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Adapun klasifikasi mesin-mesin gergaji yang dapat digunakan sbb:


a Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine)


Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.

b Mesin gergaji piringan (Circular Saw)

mata gergaji


Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm.

c Mesin Gergaji pita (Band Saw)

Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

G. Mesin Las
Definisi dari mesin las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ada kalanya disertai dengan tekanan atau material tambahan lain.
Teknik pengelasan secara sederhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik penyambungan yang mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan.

Tapi mesin las sering kita jumpai adalah :
a. mesin las listrik
b. mesin las acetylene atau karbit
c. mesin las argon
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Tergantung bahan yang akan dilas, posisi dalam pengelasan dan lain lain.

a.Mesin Las Listrik


mesin las (DC Arc welding) 630 Amp

Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:
- motor bensin atau diesel
- gardu induk

Tenaga listrik tegangan tinggi dialihkan kebengkel las melalui beberapa transformator.
Tegangan yang diperlukan oleh mesin las biasanya:
- 110 Volt
- 220 Volt
- 380 Volt
Anara jaringan dengan mesin las pada bengkel, terdapat saklar pemutus.Mesin las yang digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.Busur nyala las ditimbulkan oleh arus listrik yang diperoleh dari mesin las.Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel masa dijepitkan kebenda kerja.

Mesin las listrik ada 2 macam yaitu :
- mesin las D.C (direct current – mesin las arus searah)
- mesin las A.C (alternating current – mesin las arus bolak-balik)

Pemasangan kabel skunder, pada mesin las D.C dapat diatur menjadi DCSP atau DCRP.
- Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P),pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja.Berarti benda kerja menerima panas lebih banyak dari elektroda.
- Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P) catatan:
DCSP = direct current straight polarity
DCRP = direct current revers polarity
Pada hubungan D.C.R.P, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga memanaskan benda kerja. Berarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari benda kerja
*kapan dipergunakan D.C.R.P, tersebut?
Ini tergantung pada :
- bahan benda kerja
- posisi pengelasan
- bahan dan salutan elektroda
- penembusan yang diinginkan
Pada mesin las A.C, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.Keuntungan-keuntungan pada mesin D.C antara lain :
- busur nyala stabil
- dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut
- dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP
- dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit

Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain:
- busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya keropos pada rigi-rigi
- perlengkapan dan perawatan lebih murah

Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel, dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada konstruksinya
b. Mesin Las Acetylene
Acetylene Welder/ Cower las karbit adalah tabung yang digunakan untuk mengolah karbit menjadikannya sebagai gas acetylene, yang mana gas yang dihasilkan tersebut bersama Oksigen digunakan sebagai “bahan baker” las yang terhubung dengan blander las. Acetylene dihasilkan dari percampuran CaC2 (Kalsium Karbida) dengan air. CaC2 dihasilkan dari proses peleburan antara batu karang (carbon) dengan kapur (CaO) dalam dapur api yang memancarkan bunga api listrik
Terdapat 2 jenis cower las, yaitu yang bertekanan rendah (tertutup), dan yang bertekanan tinggi (terbuka). Untuk yang terbuka, apabila gas asetylene yang dihasilkan tidak terpakai, maka gas akan terbuang, sedangkan yang tertutup, apabila gas yang dihasilkan tidak terpakai, maka gas akan disimpan didalam tabung, dan masih dapat digunakan pada pengelasan berikutnya.
Ukuran/ kapasitas:
1. Terbuka : 1, 3, 5, 7 Kg
2, Tertutup : 1, 2, 3, 4 Kg



c. Las Argon
Las argon adalah pengembangan dari system pengelasan yang telah ada, yaitu pengembangan system pengelasan manual untuk pengelasan non besi. Seperti alumunium kuningan stainless steel dan logam-logam anti korosif lainnya. Disamping itu mutu las bermutu tinggi, hasil las padat, bebas dari porositas dan dapat untuk mengelas berbagai posisi dan ketebalan, biasanya untuk pengelasan air craft.
Las argon jarang sekali dimiliki oleh industri tekstil, meskipun kadang-kadang diperlukan untuk memperbaiki spare part mesin non besi. Untuk stainless masih bisa dilas pakai mesin las listrik dengan kawat las khusus stainless steel, sedangkan alumunium atau kuningan sedikit cuma sedikit, maka biasanya apabila ada yang rusak diperbaiki diluar.

Prinsip : Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He). Las ini memakai elektroda tungsten yang mempunyai titik lebur yang sangat tinggi (3260 C) dan gas pelindungnya Argon/Helium. Sebenarnya masih ada gas lainnya, seperti xenon. Tetapi karena sulit didapat maka jarang digunakan.
Dalam penggunaannya tungsten tidak ikut mencair karena tungsten tahan panas melebihi dari logam pengisi. Sumber arus dari Power supply/ Welding Circuit .


H. Mesin Bengkel/ Workshop modern

Ada pabrik/ industri yang karena kebutuhan dan perhitungan keuangan malah terus mengembangkan bagian bengkel menjadi lebih modern. Mesin-mesin produksi semakin lama semakin canggih dan kebutuhan spare part mesin juga semakin membutuhkan ketelitian dan akurasi yang tinggi, untuk itu diperlukan juga alat perkakas/ mesin bengkel yang canggih pula.
Dibidang industri, computer telah digunakan untuk mengontrol mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi, sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam yang bervariasi dan kita bayangkan sulit apabila dikerjakan secara manual. Dalam industri metal kita jumpai mesin sergba guna CNC ( Computer Numerically Controller ). CNC ada dua macam, yaitu:
a. Mesin bubut CNC
b. Mesin freis CNC
Secara umum cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukan perintah numeric melalui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument ditiap-tiap mesin.
contoh mesin freis CNC



V. Bengkel Sipil / Pertukangan

Bengkel sipil dalam industri tekstil diperlukan juga, terutama untuk industri / pabrik yang besar. Perbaikkan jalan, renovasi / perbaikan bangunan-bangunan dilingkungan pabrik, pengaturan dan perawatan taman, furniture seperti meja kursi, lemari dan lain-lainnya. Apalagi didalam pabrik tekstil yang masih menggunakan system kerja teropong/suttle.
Teropong / suttle sebagai pelempar benang pakan dalam proses pertenunan sangat rentang rusak, hal tersebut karena teropong / suttle terbuat dati kayu yang dilempar kekiri dan kekanan. Teropong/ suttle harus diperbaiki dengan keahlian khusus yang tahu tentang perbaikan kayu/ pertukangan. Peralatan kerja yang ada juga layaknya tukang kayu, seperti gergaji kayu, palu, mesin amplas, mesin serut, dan lain-lain.
Bengkel sipil biasanya dibawah Departemen Umum, masing-masing bagian seperti Departemen Weaving, Spinning, DF dan lainnya akan mengajukan perbaikkan, renovasi ke Departemen Umum untuk ditindak lanjuti dengan sepengetahuan Pimpinan Pabrik.


VI. Bengkel Kendaraan

Didalam suatu pabrik, pasti ada kendaraan operasional yang menunjang semua proses produksi seperti pengiriman barang, antar jemput karyawan, bongkar muat barang dan lain sebagainya. Kendaran itu bisa truk, bis, mobil kecil, forklift, beko dan lain-lain. Semua itu membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang benar, jangan sampai rusak sehingga mengganggu operasional pabrik dan juga mengeluarkan tambahan biaya perbaikan yang sebenarnya tidak dikeluarkan karena kurang pemeliharaan.
Biasanya dipabrik hanya perawatan dan pemeliharaan yang umum saja yang dilakukan dan apabila ada masalah yang besar seperti turun mesin, akan dilakukan oleh jasa dari luar. Perawatan dan pemeliharaan itu sbb:

1. Ganti oli
Setiap kendaran, apalagi kendaraan operasional pabrik yang punya mobilitas tinggi wajib
diperhatikan dan dicek terus masalah oli. Masing-masing kendaraan harus dicatat masa
ganti olinya, baik itu oli mesin atau garden. Jangan sampai terlewat sehingga dapat meru-
sak mesin sehingga malah mengeluarkan biaya perbaikan. Dan setiap saat dicek jangan
ada kebocoran oli, sampai olinya habis dan kendaran masih terus jalan.
2. Pengecekan Ban
Masing-masing kendaraan harus dikontrol terus tekanan angin, merotasi ban dan lain se-
bagainya, sehingga jangan sampai membahayakan penumpangnya.
3 Air Radiator
Air radiator masing-masing kendaraan harus selalu dicek dan ditambah apabila kurang,
Sehingga mesin awet karena tidak panas.
4. Pelumasan Gease
Secara berkala nipple-nipple grease seperti kaki-kaki mesin harus diisi pakai gease gun.
5. Rem
Secara berkala dicek baik itu oli rem dan kampas rem, serta selang olinya.
6. Kebersihan kendaraan
Kebersihan kendaraan sangat penting karena kendaraan tidak cepat korosi.
7. Oli hidrolik
Untuk forklift harus diperhatikan masalah oli hidrolik untuk naik turun garpunya. Baik
Itu penggantian oli dan karet-karet sealnya.



VII. Kesimpulan

Tiap-tiap pabrik atau industri punya perhitungan sendiri dalam menentukan peralatan atau mesin yang butuhkan di bengkel mereka. Sering kita temui disuatu pabrik punya peralatan/ mesin yang berbeda-beda baik itu jumlah maupun jenis. Ada yang sederhana sampai ada yang sangat modern dan sampai melayani perbaikan dan perawatan kendaraan angkutan dan forklift juga. Jadi bengkel menurut kami sangat luas sekali tergantung bagaimana dan dimana bengkel itu difungsikan.
Ada suatu pabrik menfungsikan bengkel hanya melayani perbaikan yang tidak bisa ditangani oleh bagian maintenance saja, ada yang menjadikan satu bengkel dan bagian maintenance karena alasan keterbatasan tenaga kerja, peralatan dan tempat. Ada yang memenyatukan antara bengkel pabrik dan bengkel kendaraan dan lain-lain macam pengaturan. Jadi kenyataan dilapangan itu menyulitkan kami untuk mendefinisikan bengkel itu apa.
Dengan ongkos kerja yang tinggi, biaya listrik dan mahalnya perkakas, banyak industri/ pabrik yang tidak mau pusing untuk mengelola bengkel. Begitu juga dengan bengkel sipil dan kendaraan, mereka tinggal memborongkan ketempat lain. Banyak pabrik yang menyewa kendaraan maupun angkutan karena tidak mau membayar sopir, biaya perawatan dan pajak, sehingga makin sedikit pabrik yang mempunyai bengkel kendaraan sendiri. Dan biasanya digabung dengan bagian Maintenance Produksi untuk perawatan dan pemeliharaan kendaraan operasionalnya. Tapi dengan pengamatan dan pengalaman yang ada, bengkel dalam industri / pabrik harus tetap ada ( diperlukan ), meskipun sederhana (peralatan/perkakas terbatas ), tapi tanggung jawab dalam proses produksi pasti akan tetap eksis.

thanks all netter



Berikut ini kumpulan web artikel tekstil...

1. bale plucking